“Prima Dalam Pelayanan Menuju Masyarakat Sejahtera Yang Berlandaskan Tri Hita Karana”
Tampilkan postingan dengan label lomba desa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lomba desa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 April 2011

PENILAIAN LOMBA DESA TERPADU DI GIRI EMAS


Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan yang merupakan Desa termuda di Kabupaten Buleleng, hasil pemekaran dari Desa Sangsit, Kamis, 14 April 2011 dinilai oleh Tim Penilai Lomba Desa Terpadu Kabupaten Buleleng. Perbekel Giri Emas, Putu Santi Arsana, S.Pd. dalam laporannya menyampaikan peningkatan perkembangan potensi desa dan kemajuan pembangunan yang telah diraih oleh Desa Giri Emas dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, yakni tahun 2009 dan 2010.

Ketua Tim Pembina dan Penilai Lomba Desa Terpadu Kabupaten Buleleng, Tjok Ganda Putra, SH yang juga menjabat sebagai Kepala BPMPD Kabupaten Buleleng dalam laporannya menyampaikan bahwa lomba desa terpadu ini diikuti oleh 9 desa yang mewakili sembilan kecamatan di wilayah Kabupaten Buleleng. Beliau juga menyampaikan bahwa Lomba Desa Terpadu menjadi kompetisi dan evaluasi dari pelaksanaan tugas-tugas perbekel dalam mengelola pemerintahan desa. Adapun indikator yang menjadi unsur penilaian antara lain:

1.    Pendidikan;
2.    Kesehatan masyarakat;
3.    Ekonomi masyarakat;
4.    Keamanan dan ketertiban;
5.    Partisipasi masyarakat;
6.    Pemerintahan;
7.    Lembaga kemasyarakatan; dan
8.    Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
Dikatakan juga, perlombaan desa yang diadakan setiap tahun merupakan upaya melihat tingkat perkembangan masyarakat serta memberikan penghargaan kepada pemerintahan desa yang mampu meningkatkan kinerja. Pemenang lomba desa terpadu ini berhak mewakili Kabupaten Buleleng dalam kompetisi serupa di Tingkat Propinsi.
Bupati Buleleng, Drs Putu Bagiada, MM, yang langsung memimpin Tim Penilai Lomba Desa Terpadu Kabupaten Buleleng, dalam sambutannya menyampaikan mengaku bangga atas sambutan masyarakat yang begitu semangat menyongsong Lomba Desa Terpadu. Rasa bangga Bupati Buleleng, Drs. Putu Bagiada, MM juga sangat terlihat ketika menyaksikan kegiatan PKK, penampilan koor/ paduan suara dan tarian penyambutan oleh ibu-ibu PKK Desa Giri Emas. Secara spontan Bupati yang terkenal merakyat langsung mengeluarkan dana sebesar Rp. 4 juta yang diberikan kepada Perbekel Giri Emas untuk menstimulus kegiatan PKK Desa Giri Emas.
Pada kesempatan itu pula, Bupati Buleleng berpesan kepada Camat Sawan, Gede Gunawan AP, SE, M.Si. agar terus memotivasi dan mengarahkan semangat membangun warga masyarakat Giri Emas...... Majulah Desa Giri Emas.... Teruskan Pembangunan........
Baca Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

MONITORING DAN EVALUASI DESA PAKRAMAN DI DESA PAKRAMAN JAGARAGA


Desa pakraman adalah merupakan lembaga tradisional yang memiliki ciri-ciri khusus seperti memiliki awig-awig merupakan salah satu bentuk budaya Bali yang harus dipertahankan. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya mempertahankan keberadaan desa pakraman yang merupakan benteng pelestarian budaya Bali. Penilaian didasarkan atas kelengkapan dan kesempurnaan penerapan Falsafah Tri Hita Karana dalam Desa Pakraman yang meliputi unsur parahyangan, pawongan dan palemahan. Salah satu kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk mempertahankan keberadaan Desa Pakraman yaitu dengan melaksanakan evaluasi Desa Pakraman yang dikoordinir oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng.

Pada hari Selasa, 12 April 2011, Tim Monitoring dan Evaluasi Tingkat Kabupaten Buleleng melaksanakan evaluasi di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Drs. Pt. Tastera Wijaya, MM, mewakili Bapak Bupati Buleleng, menekankan bahwa evaluasi Desa Pakraman meliputi tiga Baga, yaitu Baga Parahyangan, Baga Pawongan dan Baga Palemahan.


Evaluasi terhadap desa pakraman dilaksanakan untuk mempertahankan kebiasaan dan tata cara yang telah berjalan baik selama ini sesuai dengan Tri Hita Karana. Juara bukan tujuan utama dalam evaluasi desa pakraman yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Buleleng, melainkan bagaimana bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan serta meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan adat, budaya dan agama. Karena di jaman globalisasi seperti sekarang terjadi pergeseran-pergesaran paradigma yang tentunya akan dapat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat.

Oleh karena itu, perubahan yang terjadi jangan sampai menghilangkan nilai-nilai budaya yang merupakan dasar kehidupan masyarakat Bali dan masyarakat tetap membangun desa pakraman dengan berdasarkan awig-awig atau aturan yang ada. Melalui evaluasi ini, desa pakraman yang ikut dievaluasi sebagai duta kecamatan hendaknya mampu menunjukkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai setelah diberikan pembinaan, sehingga terlihat adanya peningkatan.

Pada saat pelaksanaan evaluasi ini, seluruh komponen krama Desa Pakraman Jagaraga tumpah ruah menyambut kegiatan ini. Hal yang sangat mengagumkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabuapten Buleleng, Tim Monev Desa Pakraman, Camat Sawan dan Tim Pendamping Kecamatan adalah semangat dari krama Desa Pakraman Jagaraga, walaupun diguyur hujan yang sangat lebat, penari, penabuh, dan komponen masyarakat yang tergabung dalam baga-baga tidak bergeming dan tetap melanjutkan kegiatannya.
Baca Selengkapnya...

Entri Populer

DAFTAR LINK

Photobucket Photobucket Photobucket komunitas blogger buleleng